Surakarta [Solo], phi.or.id – Keluarga-keluarga homeschooler di daerah harus lebih serius mengidentifikasi isu-isu strategis yang perlu mereka perjuangkan, selain mencermati regulasi yang ada. Lembaga legislatif daerah selanjutnya bisa membantu upaya advokasi kebijakan agar anak homeschooler terpenuhi. Hal ini menjadi bahasan dalam audiensi Perkumpulan Homeschooler Indonesia (PHI) dengan Komisi IV Dewan
Author: phi
Anggota Komisi II DPRD Tangsel: Orangtua Homeschooler Ringankan Tugas Negara, Harus Diapresiasi
Tangerang Selatan, phi.or.id – Negara punya kewajiban mencerdaskan seluruh anak bangsa. Ketika ada orangtua yang memutuskan tidak menyekolahkan anak-anaknya, lalu mendidik mereka secara mandiri lewat praktik homeschooling, hal itu harus diapresiasi tinggi dan difasilitasi dengan baik oleh negara. Demikian disampaikan oleh Alexander Prabu, anggota Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
Komitmen Kadisdik Tangsel di Audiensi PHI: Kami Siapkan Pendidikan Kesetaraan Gratis dan Perwal Homeschooling
Tangerang Selatan, phi.or.id – Peraturan mewajibkan anak homeschooler yang ingin ujian kesetaraan untuk menginduk ke lembaga pendidikan nonformal seperti SKB atau PKBM. Oleh karena itu, tersedianya SKB/PKBM yang “ramah pesekolahrumah” (homeschooler-friendly), mudah diakses, dan ringan biaya di setiap kota menjadi kebutuhan yang mesti dipenuhi negara. Hal itu disampaikan tim Perkumpulan
Tim PHI Jelaskan Homeschooling, Kepala RRI Solo: Informasi Ini Penting Untuk Masyarakat
Solo, phi.or.id – Masyarakat butuh informasi yang lengkap dan berimbang tentang homeschooling, baik tentang konsep maupun teknis pelaksanaannya. Keluarga homeschooler juga perlu bisa menjelaskan landasan hukum dari praktik pendidikan mereka. Demikian beberapa poin yang muncul dalam audiensi tim Perkumpulan Homeschooler Indonesia dengan pimpinan Lembaga Penyiaran Publik Radio Republik Indonesia (LPP
PHI ke Solo Pos, Redaktur: Kami Jadi Lebih Paham Homeschooling
Surakarta, phi.or.id – Redaksi Solo Pos menyambut hangat tim Perkumpulan Homeschooler Indonesia (PHI) di Griya Solo Pos pada hari Minggu (9/2) sore. Selama sekitar satu setengah jam, tim PHI bertukar pikiran dengan Redaktur Pelaksana Solo Pos Syifaul Arifin, redaktur Ahmad Mufid Aryono dan Ayu Prawitasari, serta jurnalis Ahmad Baihaqi. Koordinator Nasional
Diskriminasi terhadap Anak Homeschooler, Mendikbud Nadiem: Harusnya Tidak Terjadi
Jakarta, phi.or.id – Perkumpulan Homeschooler Indonesia (PHI) mengikuti audiensi terbatas dengan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim pada hari Jumat (31/1) siang lalu. Bertempat di Gedung A Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud), pertemuan ini dihadiri oleh sejumlah akademisi dan perwakilan organisasi praktisi pendidikan nonformal dan informal. Tujuan pertemuan adalah
PHI Usulkan Perbaikan Kebijakan tentang Homeschooling di FGD PPIM UIN
Oleh: Annette Ellen Jakarta, phi.or.id – Perkumpulan Homeschooler Indonesia (PHI) memenuhi undangan Pusat Pengkajian Islam dan Masyarakat Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah (PPIM UIN) untuk hadir sebagai salah satu narasumber focus group discussion (FGD) bertema “Peningkatan Kapasitas dan Mutu Homeschooling dengan Penguatan Kebijakan” pada hari Senin (13/1) lalu di Hotel Aryaduta,
Audiensi Kedua dengan PHI, Dirjen PAUD Dikmas Tanggapi Berbagai Problem Homeschooler
Jakarta, phi.or.id – Selepas jam makan siang di hari Selasa (4/9) lalu, Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat (Dirjen PAUD-Dikmas) Harris Iskandar menerima tim Perkumpulan Homeschooler Indonesia (PHI) di kantornya. Ia didampingi oleh Direktur Pembinaan Pendidikan Keaksaraan dan Kesetaraan (Bindiktara) Abdul Kahar. Dalam audiensi yang berlangsung 1,5 jam
Ketua KPAI: Homeschooling itu Bagus, Tapi Jangan Sampai Dimanfaatkan untuk Radikalisasi
Jakarta, phi.or.id – Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Susanto menerima audiensi tim Perkumpulan Homeschooler Indonesia (PHI) di kantornya di Jalan Teuku Umar No. 10, Gondangdia, Menteng, Jakarta Pusat pada hari Rabu (6/6) lalu. Dalam audiensi ini, Susanto mengklarifikasi pernyataannya yang dikutip oleh pantau[dot]com dalam berita berjudul “KPAI Curiga Homeschooling
Anak SMP/SMA Ingin Homeschooling? Tentu Bisa!
Karena beragam alasan, anak yang sudah duduk di bangku SMP atau SMA bisa saja ingin keluar dari pendidikan formal (sekolah) ke pendidikan informal (homeschooling). Keluarga kami mengalaminya. Anak kami ada tiga orang. Si Tengah Amira berhenti sekolah saat SMP. Dua tahun kemudian, Si Sulung Fari yang SMA juga minta berhenti